REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Komunikasi DPD II Partai Golkar, Muntasir Hamid, berencana menggugat Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical. Rencana itu diakuinya didukung sejumlah pengurus DPD II Golkar di seluruh Indonesia.
"Kami masih mempelajarinya bersama tim. Mungkin nanti akan segera melapor ke kepolisian," ujarnya, saat dihubungi, Kamis (3/5). Muntasir tidak terima dengan ucapan Ical yang menyebutkan 'habis minum' seputar protesnya dalam percepatan rapimnassus. Hamid mengaku kecewa dan mengancam akan melaporkan Ical ke pihak kepolisian atas dasar pencemaran nama baik.
Hamid juga menyayangkan pernyataan Ical yang tidak menggambarkan dia sebagai sosok ketua umum partai Golkar. Menurutnya, tindakan Ical sebagai pemimpin apalagi bakal calon presiden sungguh bukan sifat yang seharusnya dimiliki oleh pimpinan.
Ucapan Ical yang dianggap Muntasir sebagai pencemaran nama baik itu melukai masyarakat Aceh. Pihaknya mengaku mendapatkan dukungan dari Masyarakat Aceh. "Kami ini dari Kota Serambi Makkah. Bagaimana bisa dianggap minum atau mabuk?" paparnya. Hal itu dinilai sangat merugikan banyak pihak, termasuk Ical sendiri yang akan mencalonkan diri sebagai presiden dari Golkar.
Kini, Hamid masih menunggu Ical untuk mengklarifikasi ucapannya tersebut. Tetapi, jika Ical bersikeras dengan pernyataan tersebut, Hamid mengaku siap untuk melawan Ical di muka hukum, walaupun harus dikeluarkan sebagai kader golkar. "Saya siap (dipecat) kita ini kan hanya menegakkan kebenaran dan buka melawan orangnya tapi sistemnya," tandasnya.
Ical sebelumnya membantah ada isu pembangkangan dari DPD tingkat II. Menurutnya tidak ada anggota DPD II yang membangkang. "Tidak ada DPD II yang membangkang, cuma satu orang. Barangkali baru selesai minum," tuturnya sebelum rapat di DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Jumat (27/4).