REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno, memberikan atensi khusus terhadap kasus penembakan seorang pengusaha berinisial Husen Komara (40 tahun) di Jl Hegarmanah, Kota Bandung, Jumat (4/5) sekitar pukul 10.30 WIB.
Bentuk perhatian kapolda terhadap kasus ini yaitu mengintruksikan unit khusus di Polda Jabar untuk membantu jajaran Polrestabes Bandung mengungkap pelaku penembakan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. ‘’Kasus ini mendapat atensi dari pimpinan (kapolda-red),’’kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Martinus Sitompul.
Meski menerjunkan tim khusus untuk membantu pengungkapan, kata Martinus, penanganan kasus ini tetap berada dibawah kendali Kapolrestabes Bandung. Ia mengatakan, tim dari Polda Jabar dan Polrestabes telah terjun ke lapangan beberapa saat setelah kejadian.
Penyelidikan kasus ini masih terus dilakukan. Ia mengaku belum mengetahui hasil terbaru dari penyelidikan tim di lapangan. ‘’Kita tunggu hasil penyelidikannya. Nanti Kapolrestabes yang akan menyampaikannya secara langsung,’’ujar dia.
Menurut Martinus, kasus penembakan di Jl Hegarmanah ini menambah daftar kasus kejahatan dengan senjata api (senpi) di Kota Bandung. Karena itu, imbuh dia, Polda Jabar akan meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan senpi, baik terhadap jajaran internal Polri maupun perseorangan yang dikoordinir oleh Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).
‘’Kalau Perbakin sudah melakukan pengawasan yang ketat terhadap anggotanya dengan berkoordinasi dengan kita. Kita sendiri terus meningkatan pengawasan terhadap anggota pemegang senpi,’’tutur dia.
Selain pengawasan terhadap internal, sambung Martinus, Polda Jabar akan meningkatkan pengawasan bahkan razia terhadap pengrajin senapan angin yang selama ini disinyalir sebagai tempat perakitan senpi illegal.
Beberapa pusat pengrajin senapan angin di Jabar, imbuh dia, akan dipantau dengan melibatkan unsure kewilayahan. ‘’Senjata rakitan umumnya dibuat di pusat pengrajin senapan angin. Ini juga akan kita awasi secara ketat,’’imbuh dia