REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pameran seni bertajuk "Zeitgeist", digelar hari ini Sabtu (5/5), di Ibukota Jakarta. Karya seni yang dipamerkan merupakan koleksi dua orang kolektor, Wiyu Wahono dan Indra Leonardi.
"Zeitgeist" sendiri berasal dari sebuah ekspresi bahasa Jerman yang berarti spirit (Geist) sang waktu (Zeit). Ia menandai iklim intelektual dan kultural sebuah era. "Pameran ini berisikan semangat zaman masyarakat dunia," kata Wiyu Wahono saat ditemui di Galeri Seni Kunstkring, Jalan Teuku Umar no.1, Jakarta, Sabtu (5/5).
Menurutnya, setiap karya seni harus memiliki "Zeitgeist" yang merefleksikan tantangan zaman. Bagi orang-orang yang tidak mengerti seni, karya-karya yang ditampilkan akan membingungkan. Apalagi tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai setiap karya yang dipamerkan.
Pihaknya sengaja memakai tema Zeitgeist karena dalam filosofi karya seni Jerman sulit diprediksi. Baru akan dimengerti pada saat nanti berpindah era. "Nanti pada saat 2022, orang-orang akan melihat ke belakang dan baru mengerti," sambung Wiyu.
Dalam pameran ini juga ditampilkan karya 24 seniman, diantaranya Agan Harahap, Agus Suwage, Agustinus Kuswidananti, Amalia Artika, Angki Purbandono, Ay Tjoe Christine, Entang Wiharso, Erik Pauhrizi, Melati Suryodarmo, Febie Babyrose, Radi Arwinda, dan Yusuf Ismail.
Pameran yang dibuka untuk umum mulai Ahad (6/5) hingga Selasa (15/5) ini juga ditandai sebagai dibukanya kembali Galeri Seni Bataviasche Kunstkring.