REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Dari beberapa penumpang yang ikut dalam pesawat Sukhoi berjenis Superjet-100, sejumlah wartawan ikut serta. Salah satu yang dikenali adalah wartawan media asing asal Amerika Serikat, Bloomberg, bernama Femi Adi.
Perempuan ini lahir di Yogyakarta, 4 April 1980. Ia bergabung dengan media asing tersebut sekitar 2 tahun lalu. Ia menjadi salah satu wartawan yang bertugas di istana kepresidenan.
Salah satu rekan dari Bloomberg, Agus Suhana mengatakan sempat panik ketika mendengar jatuhnya pesawat sukhoi. "Biasanya dia rajin mengirim berita dan memberitahukan akan pergi ke mana. Tapi sejak siang tidak bisa dihubungi,” katanya.
Ia pun mengecek ke kantornya yang ternyata ikut panik mencari keberadaan Femi. Laporan terakhir dari Femi ke kantornya terdeteksi pada pukul 10.59 WIB. Sejak saat itu, lanjutnya, tidak ada komunikasi dengan Femi. Yang terbaca dari laporan terakhirnya ke kantornya yakni: ”Out to Halim Perdanakusumah airport for Sukhoi,” tulisnya dalam pesan ke kantor Bloomberg.
Tak hanya rekan satu media, wartawan di istana pun mengaku kaget dengan kabar tersebut. Wartawan Jurnal Nasional, Widya Sari, mengatakan sudah lama mengenal Femi bahkan sebelum ia berada di Bloomberg. “Dulunya dia di Kontan. Saya ketemu dia waktu bertugas di Kementerian BUMN,” katanya.
Menurutnya, Femi adalah sosok yang ramah dan baik. Ia selalu menegur dan bersikap ramah dengan para temannya. Pertemuan terakhir dengan Femi terjadi pada Senin (7/5) di Istana Presiden.