REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim SAR Rusia tiba di Bogor pada Sabtu malam dan akan bergabung dengan SAR Indonesia dalam mencari korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak.
"Malam ini Tim SAR Rusia tiba di Bogor. Mereka berjumlah 46 orang dan akan bergabung dengan kami hari ini," kata Komandan Korem 061/Suryakancana Kol Inf AM Putranto seusai menutup operasi pencarian korban di Poskodal BET, Kampung Pasirpogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu malam.
Dandrem menyebutkan, tidak ada batasan bagi tim SAR dari negeri Beruang Merah itu dalam operasi tersebut. Mereka akan turun dan melihat sendiri lokasi kejadian.
Namun, keberadaan tim Rusia di bawah komando SAR Indonesia. Di mana dalam setiap geraknya harus berkoordinasi dengan posko. "Tidak ada batasan bagi mereka. Mereka tugas sesuai keperluaan mereka tapi tetap kita kawal dan koordinasi mengingat mereka warga negara asing," lanjut Dandrem.
Dandrem menyebutkan, Tim SAR Rusia akan mulai bergerak Minggu (13/5) bersama dengan KNKT yang juga sudah tiba di Bogor. Dandrem mengatakan, hari ketiga pencarian jumlah anggota yang dikerahkan sebanyak 2.086 orang, terdiri dari berbagai unsur seperti TNI AD, AU, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, Kopasus, Pencinta Alam, mahasiswa dan relawan dari sejumlah instansi.
Tim yang berada di atas gunung saat ini jumlahnya mencapai 562 orang. Sisanya tim masih bertahan di posko untuk membackup tim yang sudah duluan naik. "Hari ini ada dua kegiatan yang kami fokuskan pada proses evakuasi. Evakuasi dilakukan dua cara yakni jalur darat dan jalur udara," katanya.
Hari ketiga pencarian, tim SAR telah menurunkan 15 kantong jenazah. Sebanyak 13 kantong berisikan potongan tubuh jenazah dan dua kantong berisi material pesawat dan sejumlah identitas diri. "Saat ini masih ada beberapa kantong jenazah yang akan diturunkan dalam operasi besok," kata Dandrem.