Rabu 16 May 2012 08:33 WIB

Ketua Umum PPP Serukan Kadernya Lebih Proaktif

Rep: indah wulandari/ Red: Taufik Rachman
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID,BINTAN-Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali mengajak konstituen partainya melakukan gerakan proaktif bersama partai berlambang Ka'bah ini. Selain penyelarasan langkah menuju pemilihan umum 2014, dia melihat partai berbasis Islam potensial menjadi pemimpin perolehan suara.

"Kita juga mempunyai peluang dukungan masyarakat Indonesia berupa suara konstituen. Tapi kita akui kader belum maintaince konstituen. Sehingga kita harapkan konstituen melakukan gerakan proaktif dengan PPP,"terang Suryadharma usai konsolidasi dengan kadernya di Kepulauan Riau, Selasa (15/5).

Kekurangan dalam hal konsolidasi tadi diakuinya menyebabkan banyak suara pemilih yang hilang. Terlebih lagi saat pra maupun pasca pencoblosan koordinasi antar pengawas Komisi Pemilihan Umum di daerah-daerah akses informasinya terbatas bagi kader PPP.

Kalangan pimpinan PPP pun kelak menginginkan satu lokasi TPS dijaga 20 orang. Cara tersebut sekaligus merekrut kader-kader partai di daerah. Cara itu, ungkap Suryadharma, sekaligus meringankan biaya saksi plus tambahan suara bagi partai.

Dia juga meminta, kader tadi direkrut dari semua kalangan sebanyak-banyaknya tanpa dibatasi asal ormas. "Sehingga PPP betul-betul sebagai rumah besar umat Islam yang membaca syahadat. Dan 12 juta pemilih itu bukan mimpi,"harapnya.

Keoptimisan SDA tadi ditandai dengan fakta sejumlah kiai di Jawa Timur kembali aktif di PPP. Ditambah lagi survei lembaga yang menunjukkan kenaikan prosentase elektabilitas mendatang dibanding 2009. Pengamat asing pun menyebut jika perkembangan partai Islam di Indonesia meningkat seiring dinamika politik berbagai negara yang menunjukkan tren partai berbasis Islam tengah di puncak pilihan masyarakat.

"Kader PPP harus jelas berpihak pada Islam, kesediaan kiai-kiai pulang karena rumah ini sederhana, bocor atapnya, dan kusam kacanya. Kalau bersama-sama rumah ini bisa cemerlang. Bukan dengan cara membentuk radikalisme dan fanatisme sempit," tegas SDA.

Demi komitmen itu, SDA memastikan partainya tak bakal egois untuk mengusung kader dari kalangan sendiri. Pasalnya, sebut SDA, partai pimpinannya berorientasi pada kepentingan rakyat. Dia pun tak segan mencari kader lain di luar partai jika dianggap tak mampu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement