Rabu 16 May 2012 18:57 WIB

Rusia tak Ambil Bagian Dalam Transkrip CVR Sukhoi

Rep: Nora Azizah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
BLACK BOX SUKHOI DITEMUKAN. Penemu kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ-100), Lettu Taufik, dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memperlihatkan benda penting yang ditemukannya saat jumpa pers di Pos Pusat Evakuasi Balai Embrio Ternak
Foto: Antara/Ismar Patrizki
BLACK BOX SUKHOI DITEMUKAN. Penemu kotak hitam (Black Box) pesawat Sukhoi Super Jet 100 (SSJ-100), Lettu Taufik, dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memperlihatkan benda penting yang ditemukannya saat jumpa pers di Pos Pusat Evakuasi Balai Embrio Ternak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim dari negara Rusia tidak akan terlibat dalam proses transkrip cockpit voice recorder (rekaman suara kokpit/CVR). "Kalaupun berpartisipasi hanya sebatas membantu saja," ujar Masruri, Ketua Sub Komite PKT Udara saat konferensi pers di Lanud Halim Perdana Kusuma, Rabu (16/5). Ketentuan ini sesuai dengan Annex 13 Konvensi Chicago 1944 tentang investigasi kecelakaan pesawat.

Kalaupun pihak Rusia dilibatkan, hanya sebatas bantuan berupa dokumen atau apapun yang berkaitan dengan jalannya proses investigasi. Namun semuanya masih dibawah kendali KNKT. Sementara ini, peralatan CVR dan FDR telah disiapkan untuk proses pengunduhan data.

Saat ini, CVR sudah berada di kantor KNKT di Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Proses transkrip CVR di laboratorium blackbox KNKT masih disiapkan. Bila dalam kondisi bagus, maka proses transkrip bisa berlangsng cepat. Namun bila rusak, akan memakan waktu lama untuk menterjemahkan data suara yang terekam di CVR.

KNKT berharap, FDR yang menjadi bagian dari blackbox bisa segera ditemukan. Kelengkapan data dan jawaban dari kecelakaan pesawat bisa terjawab dengan adanya kedua komponen tersebut. "Mudah-mudahan bisa segera ditemukan agar mempermudah penemuan fakta penyebab kecelakaan," kata Masruri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement