Kamis 17 May 2012 07:31 WIB

Euro Terus Jeblok, Saatnya Kembali ke Dolar

Pounds-Dolar-Euro
Pounds-Dolar-Euro

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Kurs euro merosot ke posisi terendah empat bulan terhadap dolar pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah kekhawatiran bahwa Yunani yang dicabik utang akan meninggalkan

euro, menyebarkan penularan keuangan di seluruh zona euro. Euro berada di 1,2715 dolar sekitar 21.00 GMT (Kamis 04.00 WIB), turun dari 1,2728 dolar pada saat yang sama Selasa.

Sebelumnya, mata uang tunggal Eropa telah turun menjadi 1,2681 dolar, tingkat terendah sejak 16 Januari.

Euro berada hampir tidak berubah pada 102,13 yen, sementara dolar naik terhadap mata uang Jepang, menjadi 80,32 yen dibandingkan dengan 80,23 yen akhir Selasa.

Euro berhasil mengembalikan kerugian setelah rilis risalah pertemuan pembuat kebijakan Federal Reserve untuk April.

Diterbitkan pada 18.00 GMT, risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan pembuat kebijakan khawatir tentang pemotongan tajam dalam pengeluaran pemerintah dan utang negara Eropa dan ketegangan keuangan.

Risalah pertemuan 24-25 April "menunjukkan pergeseran halus namun penting oleh beberapa anggota komite yang mendukung kebijakan pelonggaran preemptive," kata Nomura Global Economics.

Sebuah petunjuk dari stimulus segar dari bank sentral AS sedikit mengalihkan perhatian investor dari krisis utang negara yang berlangsung di Yunani.

Samarjit Shankar, pada BNY Mellon, mencatat arus masuk kuat ke dolar untuk delapan sesi berturut-turut karena penyesuain posisi pengambil risiko dibatalkan, menempatkan tekanan pada minyak dan komoditas lainnya yang dihargakan dalam dolar.

"Di sisi lain, kita melihat meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan global menambah kesuraman terkait dengan krisis utang zona euro yang sedang berlangsung," katanya.

Tidak hanya euro, katanya, mata uang dari ekonomi terkait komoditas, seperti Australia, Kanada dan Norwegia juga mengalami tekanan jual.

Dolar menguat terhadap mata uang Swiss menjadi 0,9444 franc dari 0,9435 franc akhir Selasa, dan terhadap pound Inggris. Sterling jatuh ke 1,5910 dolar dari 1,5994 dolar sehari sebelumnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement