Ahad 20 May 2012 19:47 WIB

Seluruh Jenazah Korban Sukhoi Berhasil Diidentifikasi

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Some staff move a number of bodybags of Sukhoi victims into Disaster Victims Identification (DVI) tent for identification process in the police hospital in Kramatjadi, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Some staff move a number of bodybags of Sukhoi victims into Disaster Victims Identification (DVI) tent for identification process in the police hospital in Kramatjadi, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, KRAMATJATI -- Sebanyak 45 jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi SSJ-100 berhasil diidentifikasi seluruhnya. Rinciannya,45 jenazah tersebut terdiri dari 35 WNI dan 10 WNA, dengan jumlah jenazah yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang dan perempuan 14 orang.

Ketua Komite Brigjen Musaddieq, mengatakan semua jenazah telah diidentifikasi secara ilmiah dan tidak terbantahkan berdasarkan DNA, gigi geligi, tanda medik, maupun properti. "Dengan demikian seluruh rangkaian proses identifikasi korban oleh tim DVI secara resmi ditutup," ujarnya kepada wartawan, Ahad (20/5). Dia menambahkan seluruh keluarga sudah dihubungi oleh DVI.

Sementara itu Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Agus Prayitno mengatakan tim DVI masih memerlukan waktu untuk melakukan rekonstruksi berdasarkan data-data post mortem dan ante mortem. "Kami juga masih memerlukan waktu untuk mempersiapkan surat-surat yang dibutuhkan oleh keluarga, seperti surat kematian, surat identifikasi, dan berita acara kematian," ujarnya.

Tim ante mortem akan menghubungi keluarga korban untuk menanyakan perihal pemakaman dan agama korban. "Selain itu kami juga akan memberikan pilihan kepada keluarga apakah akan melihat kondisi jenazah atau tidak," kata Agus.

Apabila ada pihak keluarga yang ingin melihat kondisi jenazah, akan diberikan kesempatan pada Selasa (22/5) mulai pukul 13.00 WIB di RS Polri. Sedangkan untuk upacara penyerahan akan dilakukan pada Rabu (23/5) di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement