REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim SAR gabungan Indonesia-Rusia mengungkapkan temuan terbaru dari lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Tim SAR gabungan yang turun dari lokasi, Senin (21/5) pagi membawa satu kantong berisi sejumlah kartu identitas korban dan satu paratus dalam keadaan terkuncin.
Tim SAR tiba di Posko Cijeruk, Bogor, sekitar pukul 07.00 WIB. Komandan Korem 061/Suryakancana Kol Inf AM Putranto AM Putranto yang berada di posko Cijeruk membenarkan tidak ada tanda-tanda parasut tersebut telah dipakai.
"Saya juga seorang peterjun, jadi saya dapat memastikan bahwa pararut temuan itu masih dalam keadaan terkunci, belum digunakan" kata Putranto.
Selain parasut, dalam kantong jenazah yang berhasil dibawa tim SAR dari reruntuhan pesawat Sukhoi tersebut adalah sejumlah dokumen-dokumen. Di antaranya ID card Angkasapura atas nama Darwin, dan dua buku Sky Aviation, salah satunya atas nama Aditya. Nama-nama tersebut ada dalam daftar penumpang Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak saat melakukan 'joy flight' Rabu (9/5) lalu.
Dokumen lainnya adalah dua buah dompet milik orang Rusia. "Dompet tersebut masih berisi uang Rusia," ungkap Putranto.
Putranto mengatakan, selanjutnya ia akan berkoordinasi dengan Ketua Basarnas dan juga pihak KNKT mengenai operasi evakuasi Sukhoi tersebut.