REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Paramadina Jakarta, Anies Baswedan berpendapat, Indonesia saat ini miskin terhadap sosok-sosok negarawan. Situasi ini muncul karena para elite politik tidak bisa memberikan teladan kepada masyarakat.
Hal itu dikatakan Anies dalam seminar nasional 'Merindukan Negarawan' yang digelar di Jakarta, Kamis (24/5). Dalam seminar itu hadir juga sebagai pembicara Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Ryamizard Ryacudu, dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri sebagai pembicara kunci.
Dalam pemaparannya, Anies mengatakan, seorang sosok negarawan itu selalu bisa hadir untuk memberikan harapan kepada pengikutnya. "Jangan meratap," ujar Anies.
Anies juga mengatakan, untuk menjadi seorang negarawan maka orang tersebut harus bisa mengikuti kata hati nurani dan berani menjalankannya. Ia juga mengatakan, seorang negarawan itu akan selalu menarik perhatian wartawan dan juga sejarawan.
"Nah mengapa kita sekarang merasa sepi terhadap sosok negarawan? Penyebabnya karena mereka yang berada di panggung itu tidak bisa memberikan teladan yang baik di rumah-rumah," sebut Anies.
Lebih lanjut Anies mengatakan, seorang negarawan itu tidak hadir untuk memecahkan masalah seorang diri. Tetapi para pendiri negara ini hadir memecahkan masalah dengan cara mengajak semua orang. "Itulah yang dilakukan oleh negarawan-negarawan kita dulu seperti Bung Karno, Bung Hatta dan lain sebagainya," ujarnya mengakhiri.