Kamis 24 May 2012 16:20 WIB

Anies Baswedan: Indonesia Miskin Negarawan

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Anies Baswedan
Foto: Republika/Palupi Auliani
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Paramadina Jakarta, Anies Baswedan berpendapat, Indonesia saat ini miskin terhadap sosok-sosok negarawan. Situasi ini muncul karena para elite politik tidak bisa memberikan teladan kepada masyarakat.

Hal itu dikatakan Anies dalam seminar nasional 'Merindukan Negarawan' yang digelar di Jakarta, Kamis (24/5). Dalam seminar itu hadir juga sebagai pembicara Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Ryamizard Ryacudu, dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri sebagai pembicara kunci.

Dalam pemaparannya, Anies mengatakan, seorang sosok negarawan itu selalu bisa hadir untuk memberikan harapan kepada pengikutnya. "Jangan meratap," ujar Anies.

Anies juga mengatakan, untuk menjadi seorang negarawan maka orang tersebut harus bisa mengikuti kata hati nurani dan berani menjalankannya. Ia juga mengatakan, seorang negarawan itu akan selalu menarik perhatian wartawan dan juga sejarawan.

"Nah mengapa kita sekarang merasa sepi terhadap sosok negarawan? Penyebabnya karena mereka yang berada di panggung itu tidak bisa memberikan teladan yang baik di rumah-rumah," sebut Anies.

Lebih lanjut Anies mengatakan, seorang negarawan itu tidak hadir untuk memecahkan masalah seorang diri. Tetapi para pendiri negara ini hadir memecahkan masalah dengan cara mengajak semua orang. "Itulah yang dilakukan oleh negarawan-negarawan kita dulu seperti Bung Karno, Bung Hatta dan lain sebagainya," ujarnya mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement