Selasa 05 Jun 2012 21:52 WIB

Kisah Sahabat Nabi: Thalhah bin Ubaidillah, Syahid yang Hidup (4-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Keduanya bergegas mencari Thalhah. Ketika ditemukan, Thalhah dalam keadaan pingsan. Badannya berlumur darah segar.

Tak kurang dari 79 luka bekas tebasan pedang, tusukan lembing, dan lemparan panah memenuhi tubuhnya. Pergelangan tangannya putus sebelah.

Mereka mengira Thalhah sudah gugur. Ternyata masih hidup. Karena itulah ia diberi gelar “Syahid yang hidup”. Gelar itu diberikan Rasulullah melalui sabdanya, “Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi sesudah mengalami kematiannya, lihatlah Thalhah!”

Sejak itu, jika orang membicarakan Perang Uhud di hadapan Abu bakar, Abu bakar selalu menyahut, “Perang hari itu adalah peperangan milik Thalhah seluruhnya.”

Ada gelar lain yang diberikan kepada Thalhah, yaitu Thalhah Al- Khair, atau Thalhah yang baik. Kisahnya, suatu hari dalam bisnisnya, Thalhah mendapat untung sangat besar. Sepulang berdagang dari Hadhramaut, ia membawa keuntungan 700.000 dirham.

Malam harinya ia ketakutan, gelisah dan risau. Melihat itu, istrinya Ummu Kultsum, bertanya, “Mengapa engkau gelisah? Apakah kami telah melakukan kesalahan?”

“Tidak. Engkau adalah istri yang baik dan setia. Tapi ada yang mengganggu pikiranku sejak semalam. Pikiran seorang hamba kepada Rabnya. Ia mau tidur sedang hartanya masih menumpuk di rumahnya,” jawab Thalhah.

“Mengapa engkau risau? Bukankah banyak yang membutuhkan pertolongan engkau. Besok pagi, bagikan uang itu kepada mereka."

“Semoga Allah merahmatimu. Sungguh engkau wanita yang mendapat taufik Allah,“ sahut Thalhah bahagia.

Esoknya, ketika hari masih pagi, uang-uang itu telah masuk di pundi-pundi. Sesaat kemudian berpindah ke tangan fakir miskin Anshar dan Muhajirin. Gelar-gelar lain yang diberikan Rasulullah masih banyak. Ada Thalhah Al-Jaud (Thalhah yang pemurah), Thalhah Al-Fayyadh (atau Thalhah yang dermawan), dan masih banyak lagi lainnya.

Sebuah sejarah besar telah diukir. Sejarah itu bernama Thalhah bin Ubaidillah. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu meneladani segala sifat baiknya.

sumber : 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement