Senin 11 Jun 2012 12:33 WIB

Gubernur Tegaskan Disdik Jabar Segera Tarik Novel Porno

Buku (Ilustrasi)
Foto: mclibrary.duke.edu
Buku (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar segera menarik dua buah novel yang dinilai mengandung muatan pornografi yakni "Tak Hilang Sebuah Nama" dan "Tambelo Kembalinya Si Burung Camar" beredar di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cempaka Arum Kota Bandung.

"Ya harus ditarik buru-buru, harus ditelusuri siapa yang buat buku tersebut sehingga disebarkan ke perpustakaan di SD," kata Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Senin.

Ketika ditanyakan apakah buku tersebut bersumber dari dana bantuan hibah Pemprov Jabar, Heryawan mengaku kurang mengetahui hal tersebut.

"Saya belum jelas juga, coba tanyakan ke dinas pendidikan, rinciannya begitu, apa itu DAK," kata Heryawan.

Sebelumnya, dua buah novel yang dinilai mengandung muatan pornografi yakni "Tak Hilang Sebuah Nama" dan "Tambelo Kembalinya Si Burung Camar" beredar di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cempaka Arum Kota Bandung.

"Pertama, kami dapat sms dari Kabid PTKSD Kota Bandung, karena disinyalir ada bacaan tidak pantas pada dua buah buku yang ada diperpustakaan sekolah-sekolah," kata Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jawa Barat Ahmad Taufan, di Jalan Kliningan III Nomor 9 Kota Bandung, Jumat.

Ahmad mengatakan, di sekolah dasar yang dipimpinnya ditemukan sebanyak lima ekslempar dua novel tersebut. "Ketika saya cek, ada lima ekslempar. Buku tersebut sebetulnya didrop ke sekolah sejak bulan Maret 2012 lalu," ujar dia.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar dinas pendidikan atau sekolah menarik buku tersebut. "Saya selaku Ketua FGII Jabar mengimbau kepada seluruh sekolah untuk menarik buku ini dan tidak dipinjamkan dulu ke siswa," kata dia.

Dalam novel "Tak Hilang Sebuah Nama" setebal 202 halaman ini diterbitkan oleh PT Era Adicitra Intermedia, Solo, Jateng, di halaman 56 dan 57 diceritakan tentang berhubungan badan dan kelainan seksual.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement