REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat pada Senin (12/6) memuji pernyataan Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) bahwa negara itu tidak berencana untuk melakukan uji coba nuklir ketiga untuk saat ini. "Jelas kami akan menghakimi mereka dengan tindakan mereka, bukan kata-kata mereka," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland.
"Namun ini berita baik, jelas, bahwa mereka mengatakan sesuatu yang lebih baik," katanya kepada wartawan pada konferensi pers rutin. "Tetapi kami terus menyerukan kepada mereka untuk memenuhi kewajiban internasional dan menahan diri dari setiap kegiatan provokatif, termasuk retorika provokatif berkaitan dengan tetangga mereka," tambahnya.
"Mereka harus terikat oleh ketentuan kewajiban PBB mereka dan dengan pembicaraan yang mereka masuki pada tahun 2005." Dia mengacu pada perundingan enam negara yang melibatkan Korea Utara, Republik Korea (Korea Selatan), Jepang, China, Rusia dan Amerika Serikat selama denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Korea Selatan berusaha untuk "memainkan saraf Korea Utara dalam upaya menyebabkan negara ini melakukan uji coba nuklir, meskipun hal seperti itu tidak direncanakan saat ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara Sabtu dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi KCNA.
Pada 19 Mei, satu deklarasi yang dibuat oleh pertemuan puncak Kelompok Delapan (G-8) di Amerika Serikat mendesak Pyongyang untuk meninggalkan semua program nuklir dan peluru kendali balistik "secara lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah" setelah peluncuran roket pembawa satelit "pengamatan bumi" yang gagal pada 13 April lalu.