Selasa 12 Jun 2012 13:53 WIB

Kemendikbud Andalkan Civic Education Cegah Separatis Papua

Rep: Yoebal Rasyid/ Red: Dewi Mardiani
Kampus UGM Yogyakarta/Ilustrasi
Foto: Republika
Kampus UGM Yogyakarta/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN --  Semangat separatis, diakui atau tidak, telah tumbuh di kalangan mahasiswa Papua, baik yang berkuliah di perguruan tinggi negeri dan swasta. Bagaimana antisipasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terhadap pemasalahan ini? Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi di Kemendikbud, Djoko Santoso, yang penting adalah bagaimana lembaga pendidikan bisa memberikan pendidikan yang baik bagi warga Papua.

''Pendidikan yang baik tentunya juga memasukkan apa yang disebut civic education (pendidikan kewarganegaraan),' tutur Djoko, saat dihubungi di Kampus UGM, Selasa (12/6). Dirjen berkunjung ke Yogya untuk memantau pelaksaan SNMPTN yang dilaksankan di UGM, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Menurut Dirjen, pendidikan yang baik itu adalah untuk memberikan pemahaman yang baik tentang empat pilar NKRI (Pancasila, UUD, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika). Apakah sistem pendidikan kita selama ini tak bisa mencegah semangat separatis ini? ''Yang penting, pendidikan itu kita perkuat terus,'' kata Djoko. Menurut dia, dengan semakin tingginya pendidikan warga Papua, maka akan memudahkan dilaksanakan dialog dengan mereka.

Sebelumnya, dalam jumpa pers tentang SNMPTN, Djoko menyebutkan bahwa calon mahasiswa Papua mendapatkan perlakuan khusus dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Dikatakannya, secara khusus telah dialokasikan 876 kursi untuk calon mahasiswa Papua, tersebar di 32 perguruan tinggi negeri di seluruh tanah air. Menurut dia, kursi tersebut akan diperebutkan sesama calon mahasiswa Papua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement