REPUBLIKA.CO.ID,TAKENGON -- Petani kopi di Aceh meminta jaminan sosial, seperti kesehatan. Selama ini mereka hanya diminta untuk memberikan pemasukan daerah tanpa adanya konsekuensi bagi kehidupan yang lebih layak.
Seorang petani kopi, Yuzmuha, menyatakan perhatian pemerintah setempat terhadap nasib petani kopi hampir tidak ada. "Padahal dalam setahun, petani kopi memberikan pemasukan bagi Pemda hingga Rp 4 triliun. Kita tidak dapat apa-apa," paparnya, di Takengon, Kamis (14/6).
Selain itu, hasil kopi Aceh diakui sebagai kopi terbaik setelah Brazil. Di Amerika, per cangkir kopi Aceh berharga 12 US Dolar. "Yang menikmati adalah kelas menengah keatas," imbuhnya.
Yuz menyatakan kopi masyarakat sekitarnya sangat diakui dunia internasional. Pemerintah sudah memiliki penghasilan besar. Yang harus dilakukan, jelas Yuz, adalah memberikan perhatian lebih kepada masyarakat petani. Jaminan sosial merupakan salah satu hal penting yang harus diberikan agar petani kopi merasa diperhatikan nasibnya.