REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kemenakertrans, Menlu dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) didesak mempercepat pemulangan
TKI/WNI dari Suriah.
"Jangan menunggu ada korban dulu baru bergerak karena kondisi disana sudah sangat tidak aman lagi sekarang," ujar anggota Komisi IX, DPR RI, Herlini Amran, di Jakarta, Sabtu (16/
Beberapa waktu lalu sempat beredar isu ada dua orang TKI, yaitu Ani dan Aminah menjadi korban tewas, walaupun akhirnya KBRI di Damaskus sudah membantahnya.
Pemerintah seharusnya bisa proaktif mencari informasi keberadaan WNI/TKI di sana. "Percepat proses evakuasi yang menjadi kewajiban negara dalam melindungi warganya di negara yang tengah berkonflik," ujarnya
Dia juga mempertanyakan mengapa baru 240 orang dari total 11.760 WNI/TKI dipulangkan dari Suriah sejak 3 Februari sampai dengan 11 Juni 2012. Dari jumlah yang dipulangkan itu pun, hanya sebanyak 200 orang TKI dan sisanya adalah WNI.
"Ini terkait nyawa. Seharusnya seluruh kelembagaan negara terkait bisa saling bersinegi mengevakuasi TKI/WNI secepatnya. BNP2TKI bisa memberikan data jumlah TKI di sana dan Kemenlu bisa segera menjemput langsung," ujarnya.