Sabtu 16 Jun 2012 19:19 WIB

Mufti: Muslimah bukan Komunitas Tertutup

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
 Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia, Rushan Hazrat Abbyasov (dua dari kanan).
Foto: kemlu.go.id
Wakil Ketua Dewan Mufti Rusia, Rushan Hazrat Abbyasov (dua dari kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW – Menjamurnya pagelaran busana Muslim di Eropa, khususnya Rusia, merupakan kesempatan baik untuk memberikan pemahaman yang benar terkait posisi perempuan dalam Islam.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Dewan Mufi Rusia, Rushan-Hazrat Abbyasov, terkait penyelenggaraan perdana pagelaran busana Muslim di Rusia.

“Saya percaya bahwa pemahaman keliru dunia internasional terkait perempuan dalam Islam dapat diluruskan,” kata dia seperti dikutip vestnikkavkaza.net, Sabtu (17/6).

Dikatakan Rushan, pagelaran busana Muslim juga memperlihatkan bahwa sosok Muslimah bukanlah individu buangan dalam komunitas tertutup.

Sebaliknya, apa yang diperlihatkan dalam beragam model dan gaya berbusana Muslim menandakan sebuah individu yang mencerminkan kepribadian luhur dan terbuka. “Saya percaya pagelaran busana Muslim akan memberikan efek yang sangat baik,” kata dia.

Menurut Rushan, apa yang diperlihatkan pada pagelaran busana perdana mencerminkan adanya semangat perubahan yang tetap menjaga norma-norma dalam agama Islam. “Tentunya, keliru bila menyatakan umat Islam terbelakang dalam gaya. Anda lihat sendiri, beragam perspektif dan gaya dapat anda lihat melalui karya desainer-desainer Muslim,” tuntasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement