REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pentas sendratari "Mahakarya Borobudur" pada Sabtu malam berbeda dengan pentas-pentas sebelumnya. Karena, kali ini empat ekor gajah dilibatkan guna mendukung acara di panggung terbuka Aksobya Candi Borobudur.
Meskipun tidak naik panggung utama, kehadiran gajah milik Taman Wisata Candi Borobudur tersebut menambah semarak sendratari. Pertunjukan ditonton oleh ratusan pengunjung baik mancanegara maupun domestik.
Empat ekor gajah tersebut berjalan di antara panggung dan penonton. Aksi gajah-gajah itu menggambarkan pembangunan Candi Borobudur pada zaman Raja Smaratungga. Pembangunan candi melibatkan binatang berhidung panjang tersebut sebagai alat pengangkut.
Pentas yang melibatkan sebanyak 150 penari dari Institut Seni Indonesia Surakarta dan masyarakat seniman Borobudur itu tidak hanya menampilkan gajah. Tetapi, mereka juga melibatkan beberapa ekor kambing dan puluhan bebek yang menggambarkan kehidupan petani pada masa itu. Masyarakat hidup tenteram dan damai.
Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno, mengatakan sendratari berdurasi sekitar 60 menit tersebut pada tahun ini akan dipentaskan sebanyak tiga kali, yakni bulan Juni, Juli, dan Desember 2012.
Sendratari yang bercerita tentang sejarah pembangunan candi pada abad ke-8 itu telah dipentaskan secara rutin dalam beberapa tahun terakhir di Candi Borobudur.