Ahad 17 Jun 2012 12:53 WIB

Herlini: Segera Pulangkan TKI di Suriah

Herlini Amran
Foto: dokpri
Herlini Amran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Anggota Komisi IX Herlini Amran meminta Pemerintah melalui instansi terkait untuk segera mempercepat pemulangan TKI/WNI di Suriah karena gejolak politik di negara tersebut akibat Perang saudara.

“Pemerintah harus segera mempercepat memulangkan seluruh TKI/WNI yang berada di Suriah. Jangan menunggu ada korban dulu baru bergerak karena kondisi disana sudah sangat tidak amat lagi sekarang,” kata Herlini Amran di Jakarta.

Bahkan lanjut Herlini, beberapa waktu yang lalu sempat beredar isu terdapat dua orang TKI, yaitu Ani dan Aminah menjadi korban tewas. Walaupun Akhirnya KBRI di Damaskus sudah membantahnya.

Legislator PKS ini juga meminta Pemerintah untuk jangan hanya menunggu masukan-masukan dan menunggu kabar, seharusnya pemerintah bisa proaktif mencari informasi keberadaan WNI/TKI disana. “Sehingga bisa mempercepat proses evakuasi tersebut yang menjadi kewajiban negara dalam melindungi warganya yang berada di negara yang tengah berkonflik,” ujanya

“Masa baru 240 orang dari total 11.760 orang warga negara Indonesia/tenaga kerja Indonesia dipulangkan dari Suriah dari 3 Februari sampai dengan 11 Juni 2012,” geramnya.

Dari jumlah yang dipulangkan itu pun, hanya sebanyak 200 orang TKI dan sisanya adalah WNI. Menurut Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI, Lisna Y. Poeloengan, pemulangan WNI/TKI dari Suriah ke Tanah Air merupakan domain Kemenlu.

Anggota DPR dapil Kepuluan Riau ini juga meminta agar jangan main lepas tangan dan saling tunjuk-tunjukan ketika ada permasalahan seperti ini. “Ini terkait Nyawa, jadi seharusnya seluruh kelembagaan negera terkait bisa saling bersinegi mengevakuasi TKI/WNI secepatnya. BNP2TKI bisa memberikan data jumlah TKI disana dan Kemenlu bisa segera menjemput langsung,” ujarnya.

sumber : Siaran Pers
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement