REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Twilite Orchestra dengan konduktor Addie M.S berhasil memukau ribuan penonton di Konzerthaus Berlin, Gendarmenmarkt, Berlin, Jerman. Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake, Kamis mengatakan kehadiran Twilite Orchestra di Berlin itu dalam rangka resepsi peringatan puncak dalam 60 tahun hubungan diplomatik RI-Jerman.
Ayodhia Kalake mengatakan konser diawali Festive Overture karya Shostakovich, kemudian Twilite menampilkan tabuh-tabuhan karya komponis asal Kanada yang lama menetap di Bali, Colin McPhee. Komposisi ini merupakan karya simfonik yang kental dengan nuansa Bali.
Karya ini sangat perkusif dengan menonjolkan alat-alat perkusi Barat maupun Bali serta menampilkan permainan dua piano dibawakan Johannes S. Nugroho dan Levi Gunardi. Sambutan penonton semakin membahana terkesan dengan pembawaan komposisi yang menampilkan unsur etnik tersebut, begitupun Rapshody in Blue karya George Gershwin menampilkan solis piano Levi Gunardi menawan hati penonton.
Begitupun saat, soprano Aning Katamsi membawakan lagu Jerman C'cilie karya Richard Strauss, penonton pun memberikan sambutan gemuruh Aning melanjutkan penampilannya dengan komposisi Indonesia, Rangkaian Melati karya R. Maladi.
Sementara Soprano Jerman, Bettina Jensen membawakan lagu Tanah Airku, mengukuhkan pagelaran tersebut sebagai pertemuan dua budaya: Indonesia dan Jerman. Pengucapan Bettina yang cukup fasih dalam membawakan karya Ibu Soed mengundang decak kagum penonton.
Twilite Chorus membawakan lagu tradisional Bali, Janger yang diaransemen secara simfonik Addie M.S dan mendapat aplaus luar biasa dari para penonton. Paduan suara Indonesia memberikan aksentuasi dengan tepukan tangan berirama dan hentakan kaki, membuat komposisi dengan aransemen Anggita Lubis lebih hidup.
Daniel Christianto dengan suara baritonnya yang khas, tampil membawakan komposisi karya komposer Ismail Marzuki yang mencekam penonton untuk menghayati penampilannya.
Konser ditutup Nyanyian Negeriku merupakan medley lagu- daerah Indonesia aransemen Singgih Sanjaya. Lagu Beungong Jeumpa sampai Yamko Rambe Yamko mengajak penonton berkeliling Indonesia melalui karya abadi tersebut.
Thorsten Gitz, seorang guru musik sekaligus pianis handal dari Berlin mengatakan, "it was really great, fantastic".
Seorang diplomat senior dari Kedutaan Besar Maroko di Berlin Ftouhi Jamila, mengakui "I was taken to Indonesia by the songs and wonderful music played by Twilite Orchestra, I will ask to be posted to Indonesia next time," tuturnya.
Sedangkan Kristof, pencinta Indonesia menyebut lagu Janger sebagai favoritnya dan menyatakan penampilan Twilite Orchestra dan Twilite Chorus layak diacungi jempol. Beberapa tokoh masyarakat Indonesia yang lama menetap di Jerman mengaku sempat meneteskan airmata haru saat komposisi Indonesia dimainkan dengan syahdu.
Addie M.S menyatakan rasa terima kasihnya yang dalam kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dan KBRI Berlin yang telah menggagas dan merealisasikan ide tampilnya orkes Indonesia di Eropa dengan sangat baik.