REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak Australia untuk meningkatkan kerja sama dalam sektor peternakan dan investasi dalam berbagai proyek badan usaha di Indonesia. Sebab kedua sektor tersebut menurutnya dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di Australia.
SBY mengatakan, daerah-daerah di Indonesia memiliki sejumlah keunggulan dan peluang untuk investasi. Terlebih dalam sektor pertambangan, ternak, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Untuknya SBY mendorong peningkatan kapasistas investasi dari perusahaan-perusahaan di utara Australia yang dekat dengan beberapa daerah seperti Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
"Daerah-daerah tersebut memiliki iklim yang sesuai, tanah yang cukup luas, dan bahan baku. Serta ketersediaan tenaga kerja terampil di dalamnya," ujar SBY dalam rilis pidatonya di jamuan makan siang Australia Indonesia Business Council (AIBC) di Darwin, Australia, Selasa (3/7).
Menurutnya, Indonesia khususnya wilayah timur, memiliki pasokan 'makanan' ternak berkualitas tinggi dengan harga memadai serta tenaga kerja terampil. Peningkatan kapasistas industri ternak di Indonesia, pada gilirannya akan meningkatkan manfaat ekonomi dari ternak dan industri terkait di Australia.
SBY menambahkan, saat ini Indonesia menyerap hampir 43 persen ekspor ternak hidup dari Australia. Menurutnya, permintaan daging sapi akan meningkat secara paralel seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kelas menengah di Indonesia.
Tak hanya itu, SBY juga memaparkan mengenai perkembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang mencapai pasar luar negeri. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil telah meningkatkan kapasitas badan usaha di Indonesia termasuk BUMN.