Rabu 04 Jul 2012 08:58 WIB

Bahasa Melayu Alami Degradasi

Mengutamakan berbahasa Melayu (ilustrasi)
Mengutamakan berbahasa Melayu (ilustrasi)

REPUBLIKa.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Bahasa Melayu, Yusmar Yusuf mengatakan, bahasa Melayu yang menjadi akar dari bahasa Indonesia semakin mengalami degradasi. Hal itu terjadi karena banyak kata sudah berubah dari makna awalnya.

"Sebagai bahasa yang dituturkan oleh banyak manusia, mau tak mau, dia akan mengalami 'pengeroyokan' oleh penutur bahasa kedua dalam jumlah yang ramai," kata Guru Besar Kajian Masyarakat Melayu Universitas Riau di Jakarta, Rabu (4/7).

Fakta ini, kata dia, sebagaimana Bahasa Inggris yang ditutur orang di Hongkong, Malaysia dan lain-lain, yang mengalami degradasi makna dan struktur. Yusmar Yusuf mencontohkan kata 'alih-alih'. Dalam bahasa Melayu berarti 'tak disangka-sangka', hari ini sudah berubah makna dalam Bahasa Indonesia, dan bahkan orang Melayu sendiri jadi tak mengerti apa arti kata 'alih-alih' itu.

"Demikian pula, orang Melayu menjadi bingung, ketika kata 'seronok' dikeroyok menjadi wakil dari erotisme dan sensualitas. Padahal artinya, amat positif, yakni menyenangkan, enak, sedap dan lezat," kata Budayawan Riau itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement