Jumat 06 Jul 2012 19:13 WIB

Malaysia Pelajari Kesuksesan Pariwisata Bali

Satu tradisi di Bali/ilustrasi
Foto: Antara
Satu tradisi di Bali/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Wakil Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Dato' Muhyiddin Haji Mohd Yassin mengatakan bahwa pariwisata Bali sulit untuk ditandingi karena merupakan tujuan wisata terkemuka di dunia.

"Bali adalah destinasi paling terkemuka di dunia, sulit untuk ditandingi, karena budaya, agama, alam, dan adat menyatu tanpa dibuat-buat, itu luar biasa," katanya di Nusa Dua, Jumat.

Meski Negeri Jiran mendapat kunjungan wisatawan mancanegara lebih dari 28 juta orang per tahun, katanya, namun Malaysia tertarik untuk mempelajari strategi yang dilakukan Bali dalam menggaet wisatawan mancanegara.

Ia berkunjung ke Pulau Dewata dengan ditemani 21 delegasi dari Pemerintah Malaysia untuk "belajar" mengenai pengembangan pariwisata di Bali. Pelajaran itu didapatkan melalui pemaparan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Bagus Kade Subikshu dengan didampingi beberapa instansi terkait di jajaran Pemerintah Provinsi Bali.

Dalam pemaparannya, Subikshu menjelaskan mengenai strategi promosi pariwisata, pengembangan sumber daya pariwisata, pembinaan usaha, strategi dan inovasi peningkatan pariwisata, hingga peraturan pariwisata yang diterapkan di Pulau Dewata.

Orang nomor dua pada Pemerintahan Malaysia itu pun kagum dengan beberapa capaian yang telah berhasil diraih Pulau Bali dalam bidang pariwisata.

Subikshu mengatakan kepada delegasi Malaysia bahwa budaya menjadi nafas bagi pengembangan pariwisata di Bali karena tidak bisa dipungkiri minimnya sumber daya yang dimiliki.

Pihaknya menyambut baik upaya Malaysia yang ingin menerapkan strategi pengembangan pariwisata seperti yang telah diterapkan di Bali. "Saya kira hal itu sebagai upaya berbagi pengalaman dalam pengembangan pariwisata, dan itu tidak perlu dikhawatirkan atau ditakutkan jika mereka meniru Bali," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement