Selasa 10 Jul 2012 18:58 WIB

'Politik Adalah Kontes Topeng Menutupi Kebobrokan'

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Konfederasi parpol, ilustrasi
Konfederasi parpol, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuzy mengatakan, sikap saling serang kasus korupsi di antara partai politik, sejatinya merupakan ajang saling menyembunyikan watak asli. Politik yang berfungsi menyejahterakan rakyat lewat kekuasaan, dipahami sebagai alat menyembunyikan kebobrokan diri dan kelompok.

"Yang sejati dipoles menjadi tidak asli. Politik adalah kontes topeng-topengan untuk menutupi keborokan," sebut dia saat berbincang dengan Republika di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (10/7).

Menurut politisi yang akrab disapa Romy itu, terjadinya perubahan pola penghacuran lawan-lawan politik pascalengsernya orde baru. Ketika rezim Orba, pemberangusan lawan politik dilakukan lewat isu ideologis. Pemerintah Orba misalnya, menjadikan komunisme dan tuduhan subversi sebagai alat membungkam bahkan menjatuhkan lawan politik. Sedangkan yang terjadi sekarang, korupsi digunakan secara nyata sebagai senjata menjatuhkan lawan politik. (baca: Saling Serang Korupsi Bikin Citra Parpol Membusuk)

Parahnya, tegas Romy, isu korupsi tidak hanya dimanfaatkan oleh pemegang kekuasaan di tingkat pusat. Tetapi juga kepentingan perorangan.

"Kadang," kata Romy. "Untuk kepentingan pilkada bahkan pilkades, kadang untuk perebutan jabatan eselon di pemerintahan, bahkan kadang untuk memperebutkan jabatan rektor atau sekolah tinggi perguruan negeri," kata Romy memberi contoh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement