REPUBLIKA.CO.ID, Cina mendukung penuh usulan utusan PBB-Liga Arab untuk Suriah Kofi Annan untuk memasukkan Iran dalam upaya internasional mencari solusi krisis di Suriah.
"Cina berpendapat bahwa keputusan tepat terkait masalah Suriah tidak dapat dipisahkan dari negara-negara kawasan, terutama dukungan dan partisipasi dari negara-negara yang berpengaruh dan relevan di Suriah," kata Jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina, Liu Weimin kepada wartawan pada jumpa pers rutin, Rabu, (11/7).
Pernyataan resmi Cina tersebut muncul setelah kunjungan Annan ke Tehran pekan ini, di mana mantan Sekjen PBB tersebut berunding dengan enteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi dan Dewan Tinggi Keamanan Nasional Saeed Jalili terkait situasi di Suriah.
Dalam konferensi pers bersama dengan Salehi usai pertemuan mereka, Annan menekankan bahwa Iran harus berperan dan bekerja sama untuk solusi krisis di Suriah, karena Iran dapat memainkan peran positif untuk mengakhiri kekerasan di negara Arab tersebut.
"Di sini, saya berbicara dengan Menteri Salehi dan mencari dukungan serta kerjasama dari Iran dalam usaha saya untuk menyelesaikan konflik ini secara damai," katanya.
"Keberadaan saya di sini membuktikan bahwa saya percaya bahwa Iran dapat memainkan peran positif dan karena itu Iran harus menjadi bagian dari solusi dalam krisis Suriah," tambahnya.
Annan juga menyayangkan tidak adanya Iran dalam konferensi internasional terkait Suriah di Jenewa, Swiss beberapa pekan lalu. Salehi, pada bagiannya, mengatakan bahwa Tehran mendukung penuh rencana enam poin Annan untuk mengakhiri kerusuhan di Suriah.
Annan juga menginginkan Iran diundang dalam pertemuan Jenewa terkait Suriah yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juli nanti, tapi ide itu ditentang oleh AS dan sekutu Baratnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, Selasa menyerukan sebuah pertemuan internasional untuk menyelamatkan rencana perdamaian Annan untuk Suriah dan mendesak negara-negara Barat dan AS untuk mengundang Iran.