REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah diminta untuk lebih memprioritaskan perbaikan berbagai fasilitas sarana dan prasarana infrastruktur di berbagai pelabuhan, terutama di Merak-Bakauheni. Hal itu dinilai lebih penting, dibanding melakukan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS).
"Pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan untuk memperbaiki kondisi pelabuhan," kata Ketua Umum Indonesian National Shipowner Association (INSA), Carmelita Hartoto, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (20/7). Menurut dia, pembangunan JSS dinilai merupakan proyek yang sangat mahal sehingga sebenarnya lebih baik bila pemerintah melaksanakan penambahan kapal dan perbaikan infrastruktur pelabuhan.
Ia juga mengemukakan, perbaikan infrastruktur pelabuhan itu juga selayaknya jangan diikuti dengan penambahan biaya tarif yang malah akan semakin membebani beban biaya distribusi. Hal tersebut, lanjutnya, karena harus diingat bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi di Indonesia adalah tingginya biaya logistik dan biaya angkutan pengangkutan.
"Pemerintah harus selalu ingat bahwa pembangunan pelabuhan tidak harus selalu disertai keuntungan," tegas Carmelita. Ketua Umum INSA menuturkan, pembangunan pelabuhan yang tidak berorientasi kepada laba harus selalu diingat karena pelabuhan merupakan fasilitas yang penting bagi jalur distribusi yang berguna bagi masyarakat.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan semua usulan terkait studi kelayakan pembangunan proyek JSS akan segera dilakukan pembahasan dalam rapat koordinasi antarpemerintah. "Tidak usah ribut dahulu. Intinya kita mendengar semua masukan yang positif, diserap kemudian dibahas," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/7).