REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo menilai, wajar jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuat peringkat prestasi para menteri dan disampaikan secara terbuka kepada publik. Pasalnya, kinerja para pembantu Presiden tersebut akan berimbas pada diri SBY.
"Saya kira wajar hal itu dilakukan oleh presiden karena nantinya presiden tidak mau dipersalahkan sendiri kalau pemerintahannya tidak optimal bekerja dalam proses pengambilan keputusan politik pembangunannya," kata Tjahjo di Semarang, Jumat (20/7).
Nilai rapor menteri nantinya menurut pandangan Presiden SBY dan masukan-masukan dari Badan Intelijen Negara (BIN) plus presiden lihat atau dengar sendiri. "Sudah pada posisi yang membahayakan kalau kinerja menteri-menteri kabinetnya tidak bisa optimal bekerja untuk prioritas kepentingan negara dan rakyat Indonesia, serta cenderung berpikir bekerja untuk kepentingan partai dan citranya," ujar dia.
Peringatan itu, menurut Tjahjo, sudah menunjukkan bila Presiden pada posisi yang sudah tidak bisa menerima akan kinerja para pembantunya yang diambil dari partai politik koalisi. Menurut Presiden kinerja menteri tidak bisa optimal melaksanakan tugasnya di bidangnya masing-masing.
"Bisa juga dikatakan, mereka tidak bisa menerjemahkan dan melaksanakan instruksi-instruksinya, baik langsung maupun dalam rapat kabinet yang sangat sering Presiden gelar," ujarnya.