REPUBLIKA.CO.ID, SANAA - Pasukan Yaman disiagakan untuk mencegah aksi yang disebutnya sebagai aksi "teroris" setelah mereka mengaku membongkar komplotan yang melancarkan serangan terhadap pos-pos keamanan dan militer, kata kementerian dalam negeri, Ahad (23/7).
"Kementerian dalam negeri memerintahkan badan-badan keamanan di seluruh provinsi serta di ibu kota untuk meningkatkan kesiagaan di posisi-posisi militer dan keamanan untuk mencegah kemungkinan serangan teroris," kata kementerian itu.
Perintah itu diberikan setelah badan-badan keamanan membongkar sebuah komplotan teror yang melancarkan serangan terhadap pos-pos militer dan tempat pemeriksaan keamanan, katanya. Penyerang berencana "menyamar dengan memakai seragam militer dan mencapai sasaran mereka", tambah pernyataan itu.
Pada Mei, seorang prajurit Yaman meledakkan bom yang disembunyikan di bawah seragamnya di tengah-tengah sebuah batalyon militer di ibu kota, Sanaa, menewaskan 96 prajurit dan mencederai sekitar 300 orang. Pemboman Mei itu diklaim oleh Alqaidah di Semenanjung Arab (AQAP), yang telah berjanji akan terus berperang di Yaman.
Bulan ini, serangan bom bunuh diri di pintu gerbang sebuah akademi kepolisian di Sanaa menewaskan delapan taruna dan mencederai beberapa lain. Para pejabat juga menuduh Alqaidah bertanggung jawab atas pemboman itu.