Senin 23 Jul 2012 13:29 WIB

Kader Golkar Boleh Jadi Capres Partai Lain

Partai Golkar (ilustrasi)
Foto: Republika
Partai Golkar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Fungsionaris Partai Golkar Nusa Tenggara Timur Acry Deo Datus, mengatakan setiap kader partai berlambang pohon beringin bisa menjadi calon presiden atau wakil presiden dari partai politik lain selain Golkar.

"Tidak ada aturan yang melarang dua kader Partai Golkar maju menjadi calon presiden. Calon yang tidak diakomodir di partai dan dipinang oleh partai politik lain atau maju dari calon independen, sah-sah saja. Golkar tidak melarang," kata Acry Deo Datus di Kupang, Senin (23/7).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan aturan di internal Partai Golkar yang mengatur tentang sanksi bagi kader partai yang akan maju menjadi capres, gubernur atau wali kota dari partai politik lain selain Golkar.

Jusuf Kalla misalnya, telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi capres dari partai politik lain pada Pilpres 2014 mendatang dan siap di pecat dari Golkar.

Deo Datus menjelaskan, dalam proses penggodokan calon presiden, Partai Golkar memiliki mekanisme tersendiri yakni melakukan seleksi terhadap semua kader partai yang potensial dan berpeluang dimunculkan sebagai calon.

Semua kader potensial akan mengikuti konvensi seperti pemilihan pendahuluan di Amerika Serikat. Konvensi dilakukan oleh semua pengurus dari seluruh Indonesia dan kader yang mendapat dukungan terbanyak berhak maju melalui Partai Golkar.

Hanya saja, jika ada kader partai yang tidak puas dan ingin tetap mencalonkan diri, akan dipersilahkan tetapi tidak melalui Partai Golkar.

Artinya, kader Golkar yang ngotot untuk tetap ingin menjadi calon presiden bisa mencalonkan diri melalui jalur independen atau boleh dilirik oleh partai politik lain.

"Jadi tidak ada aturan yang menyatakan bahwa tidak boleh ada dua kader partai maju menjadi calon presiden. Boleh tetapi melalui independen atau diusung oleh partai politik lain selain Golkar, karena penetapan calon dari Golkar melalui jalan konvensi," katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement