Rabu 25 Jul 2012 05:30 WIB

Banjir Padang Rusak Dua Mesin Intake PDAM

 Seorang warga berpegangan pada sebuah tali saat banjir bandang, di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam
Foto: ANTARA
Seorang warga berpegangan pada sebuah tali saat banjir bandang, di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --  Dua unit mesin intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang rusak diterjang air bah akibat luapan Sungai Batang Kuranji, Selasa (24/7) malam.

"Dua mesin intake PDAM sudah tidak bisa digunakan karena rusak diterjang banjir," kata Kepala Bidang Pengembangan Teknologi PDAM Kota Padang Edward di Padang, Rabu dinihari.

Ia menyebutkan, dua intake yang rusak diterjang air bah yakni intake Sungai Sikayan Ulugadut dan intake di daerah Sungai Latung Lubuk Minturun. Sementara dua intake lainnya yakni di Buo dan di Kuranji masih aman dari terjangan banjir.

"Kita masih melakukan pengamatan dan berjaga dari segala kemungkinan terhadap dua intake yang tersisa ini," katanya.

Ia menyebutkan, dengan hancurnya dua intake tersebut diperkirakan sebanyak 70.000 konsumen PDAM Kota Padang akan mengalami gangguan pasokan air bersih dalam beberapa hari ke depan.

"Kita belum bisa menentukan kapan dua intake tersebut bisa diperbaiki karena debit air masih tinggi dan arus yang kuat," katanya.

Ia menambahkan, PDAM belum bisa menghitung kerugian dari hancurnya dua intake tersebut, namun PDAM Kota Padang akan melakukan perbaikan secepat mungkin.

Banjir tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Sebanyak lima rumah warga hanyut dan satu jembatan dilaporkan putus.

BNPB Kota Padang melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena dampak meluapnya aliran Sungai Batang Kuranji tersebut.

Selain itu, BNPB juga memberlakukan status siaga darurat banjir menyusul musibah air bah yang terjadi akibat luapan beberapa sungai di daerah itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement