Ahad 29 Jul 2012 02:44 WIB

LSM: Lebih dari 20.000 Orang Tewas dalam Pemberontakan di Suriah

Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.
Foto: AFP
Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Krisis berkepanjangan di Suriah sejak Maret 2011 lalu telah menewaskan banyak korban jiwa dari banyak kalangan.

Observatorium Hak Asasi Manusia mencatat selama kurun waktu itu lebih dari 20.000 orang tewas di Suriah.

"Sedikitnya 20.028 orang, di antaranya 13.978 warga sipil dan pemberontak, 968 tentara pembelot dan 5.082 anggota pasukan rezim telah tewas sejak dimulainya pemberontakan pada 15 Maret tahun lalu," kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium yang berbasis di Inggris.

Dalam sepekan terakhir, sedikitnya 100 orang tewas setiap hari, termasuk pada Jumat, ketika sedikitnya 148 orang tewas, menurut pengawas jumlah korban.

PBB sendiri telah berhenti menghitung korban dari konflik berdarah itu pada akhir 2011.

Duta khusus PBB, Kofi Annan, menyatakan bahwa Iran dapat membantu menyelesaikan krisis di Suriah karena merupakan sekutu terkuat Suriah untuk menghentikan perang sipil di Suriah.

"Iran dapat memanfaatkan hubungan spesial dengan Suriah, dan menjadi bagian dari solusi," kata Annan dalam konfrensi pers dengan Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement