REPUBLIKA.CO.ID, Capres partai Republik, Mitt Romney akan mendukung serangan militer Israel terhadap Iran guna mencegah Iran memperoleh kemampuan nuklir.
Demikian dikatakan penasihat kebijakan luar negeri Minggu pagi, menguraikan sikap agresif yang akan diambil bakal calon presiden dari Partai Republik itu terhadap Iran dalam pidato di Israel Minggu malam.
Romney telah menyatakan kebijakannya terhadap Iran tidak "mentoleransi" negara itu memperoleh kemampuan untuk membuat senjata nuklir.
"Jika Israel harus bertindak sendiri, untuk menghentikan Iran mengembangkan kemampuan itu, Romney akan menghormati keputusan itu," ujar penasihat kebijakan luar negeri Dan Senor kepada wartawan menjelang pidato, yang direncanakan Minggu malam dekat Kota Tua Yerusalem. Romney percaya pilihan serangan Amerika juga harus "ada."
Pemerintahan Obama juga tidak mengesampingkan opsi militer, dan Presiden Barack Obama sejauh ini mengandalkan sanksi dan perundingan diplomatik guna mencegah Iran membuat bom nuklir.
Iran menyatakan tidak tertarik pada senjata nuklir dan program nuklirnya bertujuan damai. Israel sedang mempertimbangkan serangan karena khawatir Iran mungkin memindahkan situs pengayaan nuklirnya semakin jauh di bawah tanah, tidak terjangkau senjata Israel.
Sementara itu, kandidat presiden Amerika dari Partai Republik Mitt Romney berada di Israel pada bagian kedua perjalanannya ke luar negeri untuk meningkatkan kepercayaan terhadap kebijakan luar negerinya.
Romney tiba di Tel Aviv Sabtu malam untuk mengadakan pembicaraan hari Minggu dengan para pemimpin Israel. Ia juga akan bertemu Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad di Yerusalem.
Romney, teman lama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, diperkirakan akan menyatakan dukungannya bagi Israel dan membahas program nuklir Iran.
Romney tiba di Israel dari Inggris, di mana ia menghadiri pembukaan Olimpiade London. Ia akan melanjutkan perjalanan ke Polandia hari Senin, perhentian terakhir dalam lawatannya.