Rabu 01 Aug 2012 21:41 WIB

Rektor UI kembali Calonkan Diri

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Dewi Mardiani
Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Rektor UI Gumilar Rusliwa Somantri

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Rektor Universitas Indonesia (UI), Gumilar Rusliwa Soemantri menyayangkan bila pembangunan kampus UI hanya sampai 55 persen. Untuk itu dia kembali menyalonkan diri di pemilihan rektor mendatang.

Terkait dengan berakhirnya masa jabatan rektor periode 2007 – 2012 pada 14 agustus mendatang, bukan berarti kepengurusan Gumilar juga selesai. Dia justru kembali merencanakan pencalonan dirinya kembali. “Namun di selang masa-masa tersebut, saya akan lebih banyak habiskan waktu di perpustakaan,” kata Gumilar, Rabu (1/8).

Gumilar menyebutkan, secara teori dirinya masih berpeluang memimpin kembali selama dua periode. Apalagi melihat keadaan pembangunan kampus UI yang masih perlu dilanjutkan kembali. “Sayang kalau harus telantarkan, sudah 55 persen pembangunan ini berjalan,” katanya.

Menurut Gumilar, selama ini, dirinya lebih berperan aktif dalam urusan makro universitas, sehingga tidak begitu dikenal luas dalam membentuk pencitraan seorang rektor. Dia juga mengatakan kalau dalam 5 tahun masa jabatannya, dia telah berhasil membangun 30 gedung, memperbaiki sistem administrasi dan kepegawaian, serta meningkatkan kultur pendidikan.

Selama kosongnya masa jabatan rektor nanti, pihak Majelis Wali Amanah (MWA) UI meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menunjuk pejabat eselon 1 di lingkungan Kemendikbud sebagai Pejabat Sementara (PJS) Rektor UI. Hingga nanti terpilih kembali Rektor yang baru.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement