REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Sebuah bom mobil meledak dekat kantor polisi militer di Tripoli pada Sabtu (4/8) dini hari, kata satu sumber keamanan senior. Itu adalah serangan pertama sejenis itu di ibu kota Libya sejak awal pemberontakan yang menggulingkan rezim Muammar Gaddafi.
Sumber itu mengatakan, ledakan tersebut sedikitnya melukai seorang warga Tunisia, tetapi tidak bisa mengatakan siapa yang mungkin berada di balik serangan itu. Beberapa insiden kekerasan telah mengguncang Libya dalam beberapa hari terakhir ini, tetapi kini sebagian besar terbatas pada bagian timur negara, termasuk perkantoran intelijen militer dan pembunuhan seorang mantan perwira militer senior.
Ledakan bom sebelumnya juga enghantam departemen intelijen militer di kota Banghazi, Libya timur, pada Rabu menyebabkan kerusakan gedung itu, kata sumber keamanan Libya.
"Departemen intelijen militer dihantam ledakan bom," kata pejabat tinggi keamanan kepada AFP, dengan menambahkan bahwa ada kerusakan pada gedung berlantai dua itu, yang diperkirakann akibat dihantam bom.
Gedung terdekat juga terbakar akibat ledakan itu, tambahnya. "Insiden itu tidak menimbulkan cedera pada penjaga gedung-gedung sekitarnya," kata pejabat yang tidak bersedia namanya disebutkan. Identitas para penyerang hingga kini juga tidak diketahui, katanya.