REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Seorang pengebom bunuh diri yang diduga Al Qaidah menewaskan seorang kepala suku terkemuka pro-pemerintah dan sedikitnya 45 lainnya di satu pemakaman di Provinsi Abyan, Yaman selatan, Ahad (5/8). Menurut Departemen Pertahanan setempat di situsnya, pengeboman itu meledakkan bahan peledak di pinggangnya saat pengebom itu berada di antara para tamu pemakaman di kota Jaar di Provinsi Abyan malam Sabtu malam.
"Laporan terakhir yang datang dari Provinsi Abyan menunjukkan bahwa sedikitnya 46 orang tewas dan sekitar 48 lainnya luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis," kata pernyataan itu, seperti dilansir Xinhua. Seorang kepala suku lokal pro-pemerintah adalah di antara mereka yang tewas.
Al Qaidah mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu di dalam satu pernyataan email. "Salah satu prajurit kami melakukan operasi jihad yang sukses di satu kompleks di kota Jaar," kata pernyataan itu. Al Qaidah juga mengancam akan melancarkan serangan lebih lanjut pada para pejabat keamanan dan pangkalan militer di seluruh negeri itu.
Penduduk setempat yang tak bersedia menyebut namanya mengatakan kepada Xinhua, bahwa "penyerang Al Qaida tampaknya menyamar sebagai tamu dan meledakkan dirinya di pintu masuk aula, di mana kepala suku terkemuka menyambut para tamu di pemakaman di kota Jaar."
Didukung oleh Amerika Serikat, pemerintah Yaman melancarkan serangan intensif selama sebulan pada Mei terhadap ratusan gerilyawan Al Qaidah, dan menghalau mereka dari benteng mereka yang dikendalikan selama hampir setahun. Memerangi Al Qaida di selatan yang bergolak adalah salah satu tantangan yang dihadapi Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang telah berjanji untuk memulihkan keamanan dan mencabut cabang Al Qaidah di negara itu.