REPUBLIKA.CO.ID, HARVARD -- Hampir satu dari dua warga Amerika Serikat (AS) atau 46 persen meninggal dunia tanpa mempunyai aset keuangan atau kurang dari 10 ribu dolar AS. Hal itu terungkap dalam penelitian terbaru para profesor di bidang ekonomi di MIT, Dartmouth dan Harvard, Senin (6/8).
Bahkan, 19 persen warga AS meninggal tanpa memiliki aset keuangan alias bangkrut. Menurut penelitian tersebut, kebanyakan warga dengan aset terbatas itu menggantungkan hampir sebagian besar hidupnya pada Jaminan Keamanan Sosial. Mereka tidak memiliki rumah dan berada dalam kondisi kesehatan yang buruk.
Warga yang sama sekali tidak mempunyai aset keuangan dan tunjangan hidup tahunan kurang dari 30 ribu dolar AS berada dalam kondisi kesehatan yang buruk. Sedangkan mereka yang mempunyai aset keuangan sedikitnya 25 ribu dolar AS dan tunjangan hidup tahunan antara 30-40 ribu dolar AS berada dalam urutan kesehatan ke-43 sebelum mereka akhirnya meninggal dunia.
Warga miskin AS cenderung meninggal pada usia muda. Sebagian karena mereka tidak mampu membayar biaya kesehatan, menurut studi tersebut. Sebelum meninggal, warga miskin mempunyai kualitas hidup yang sangat rendah dibandingkan warga di negara tetangganya.
Banyak dari mereka yang meninggal tanpa memiliki aset apapun hidup dari uang tabungan yang mereka punya. Sebagian besar warga AS tidak menabung dengan baik. Penelitian oleh asosiasi jasa perdagangan LIMRA menunjukkan setengahnya bahkan tidak memiliki tabungan untuk pensiun.
Orang muda cenderung tidak mempersiapkan dana pensiun karena kebanyakan tidak mempunyai pengetahuan keuangan yang cukup, pendapatan yang rendah dan terlibat pinjaman dana mahasiswa. Warga AS memerlukan satu juta dolar dana pensiun untuk menghasilkan dana pensiun 40 ribu dolar AS per tahun.