REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anggota parlemen Republik Islam Iran mengatakan, PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tidak seharusnya bersikap pasif terhadap kejahatan teroris di Suriah dan pembantaian umat Islam Rohingya di Myanmar.
Ali Iranpour mengatakan, kepedulian PBB dan Organisasi Kerjasama Islam atas terorisme di Suriah dan pembantaian umat Islam di Myanmar masih jauh dari harapan.
Ia menambahkan, intervensi asing di Suriah bertujuan untuk memecah belah umat Islam di negara Arab yang dilanda krisis tersebut.
Terkait genosida di Myanmar, berbagai laporan menyebutkan bahwa sekitar 650 Muslim Rohingya tewas dan ribuan lainnya mengungsi akibat kekerasan di negara itu.
Pemerintah Myanmar menolak mengakui Muslim Rohingyasebagai warga negara dan mengklaim bahwa mereka adalah imigran ilegal di negara itu. Padahal Muslim Rohingya telah berabad-abad tinggal di Myanmar.
Sementara itu, Suriah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011. Banyak warga sipil dan sejumlah besar pasukan keamanan negara itu tewas dalam kerusuhan yang didalangi oleh milisi bersenjata antipemerintah Damaskus di mana mereka mendapat dukungan dana dan senjata dari pihak asing.