Rabu 08 Aug 2012 12:20 WIB

Ini Penyebab Hilangnya Satelit Telkom-3

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Heri Ruslan
Satelit telkom-3 (ilustrasi)
Satelit telkom-3 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendapatkan informasi tentang kegagalan peluncuran satelit Telkom-3. Hilangnya satelit itu akibat tak berfungsinya roket Breeze-M dengan sempurna.

"Saat ini, kami menunggu konfirmasi resmi dari pihak ISS-Reshetnev Rusia," kata Head of Corporate Communication and Affair PT Telkom Slamet Riyadi kepada Republika, Selasa (7/8). Satelit Telkom-3 bernilai 200 juta dolar AS atau setara Rp 1,89 miliar.

Pembuatnya adalah ISS-Reshetnev Rusia dengan subsistem yang dibuat oleh Thales Aleniaspace Prancis. Roket peluncurnya adalah Proton M-Breeze. Jumlah transpondernya mencapai 42 buah. Rencananya, sekitar 20 transponder akan dikomersialkan oleh Telkom.

Media resmi NASA mengumumkan hilangnya satelit Telkom-3 milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang baru diluncurkan Selasa (7/8). Hilangnya satelit tersebut dikabarkan akibat gagal mencapai orbit.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan, pihaknya sejauh ini masih menunggu informasi resmi dari Rusia dan Telkom. "Meskipun ada asuransi, dampaknya tentu signifikan terhadap strategic plan bisnis Telkom," katanya.

Kemenkominfo, kata Gatot, mengharapkan Telkom mempunyai plan B terkait kegagalan peluncuran satelit ini. Pasalnya, media infrastruktur di Indonesia tak hanya mengandalkan satelit semata, tapi juga fiber optik di darat dan laut. Dalam hal ini, Telkom sudah sangat bekerja keras mewujudkannya.

Seperti diketahui, Tekom melakukan pembangunan serat optik nasional dari wilayah barat hingga timur Indonesia. Panjangnya mencapai 23.713 kilometer dan ditargetkan selesai 2016. Hingga 2015, Telkom juga melakukan modernisasi jaringan dengan investasi mencapai dua miliar dolar AS.

Kegagalan peluncuran satelit akibat tak mencapai orbit baru pertama kalinya terjadi di Indonesia. Pada awalnya, Gatot menilai peluncuran satelit buatan Rusia ini sangat menarik. Pasalnya, penjualan satelit ke Indonesia selama ini didominasi oleh negara-negara barat, khususnya Guyana.

"Kemampuan Rusia ini sangat kompetitif. Namun, efek yang tak kita inginkan ini terjadi," ujarnya.

Satelit Telkom-3 diluncurkan untuk memperkuat jaringan yang dimiliki perusahaan pelat merah itu. Telkom ingin memenuhi kebutuhan jaringan di daerah-daerah yang belum terjangkau, khususnya wilayah Indonesia bagian timur. Targetnya, Telkom ingin meraih satu juta pelanggan Speedy baru dari dua juta pelanggan yang sudah ter-cover saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement