REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bayi kembar siam dengan tubuh satu namun memiliki dua kepala di Pekanbaru, Riau, akhirnya meninggal dunia. Putra pasangan Arman (44) dan Martini Haryani (35) itu sempat menjalani perawatan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru selama 20 hari, namun nyawanya tak tertolong.
Marsiah, Humas RSUD Arifin Achmad, mengatakan bayi kembar siam tersebut meninggal dunia pada Rabu (8/8) malam sekitar pukul 20.05 WIB. "Informasinya dia langsung dibawa ke rumah orang tuanya," kata Masriah di Pekanbaru, Kamis (9/8).
Tim dokter RSUD Arifin Achmad Pekanbaru mencoba menyelamatkan bayi kembar siam yang lahir dengan banyak kelainan atau
'multiple anomali'. "Kami sebelumnya telah berupaya, terus melakukan pertolongan untuk mempertahankan hidup bayi ini," kata Ketua tim dokter Dr Tubagus Odhi Sp BA.
Bayi kembar siam itu merupakan anak keenam Arman dan Martini, warga Jalan Tanjung Medang, Kecamatan 50, Pekanbaru. Bayi malang itu lahir melalui operasi sectio sesaria di kamar operasi IGD lantai tiga RSUD Pekanbaru pada hari Jumat (20/7) pukul 16.55 WIB.
Bayi tersebut lahir dengan bobot sekitar 2,7 kilogram dan diidentifikasi memiliki lima kelainan. Bayi laki-laki itu lahir tanpa anus (malformasi anorectal), memiliki tiga tangan dan kaki (dicephalus paraphagus), anus terbelah (epispadia), jantung dan hatinya satu (omphalocele), dan terakhir kelainan extrophia vesicae.
"Kami juga telah berusaha membuatkan anus untuk bayi agar dia bisa membuang kotoran," kata Dr Tubagus Odhi.
Menurutnya, kondisi bayi memang tak cukup baik dengan indikator kadar satrasi oksigen berkisar 74-90 persen, normalnya yakni di atas 95 persen waktu sejak dilahirkan. Kemudian denyut nadi berkisar 88-110 dan fluktuatif, normalnya lebih dari 100-140.
"Sampai akhir hidupnya, bayi itu masih menggunakan alat bantu pernapasan C-POP. Bayi ini meninggal pada Rabu (8/8) malam sekitar pukul 20.05 WIB," jelas Dr Tubagus.