REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berbagai masalah yang mendera Indonesia tidak terlepas dari kesalahan pemimpinnya. Pemimpin negera saat ini dinilai kurang memberikan contoh kepada rakyatnya.
“Satu bangsa yang besar dan ingin maju tergantung kepemimpinan bangsa itu. Negara ini butuh contoh,” kata M Jusuf Kalla saat Peluncuran Buku untuk Bangsa “Mengurai Masalah Bangsa dan Negara” di Jakarta, Kamis (9/8). Menurut mantan wakil presiden ini, kebijakan yang diambil pemimpin saat ini menimbulkan beban ekonomi yang tinggi akibat subsidi yang berlebihan.
Indonesia, kata JK, harus belajar dari kejatuhan ekonomi Mesir yang disebabkan oleh korupsi, subsidi tinggi, dan kekusaan mutlak. “Yang beda hanya kita negara demokrasi,” kata JK.
Belajar dari kejatuhan Mesir, tambah JK, tujuannya agar Bangsa Indonesia dapat melihat bahwa dalam pengalaman Indonesia tidak ada pemerintahan yang jatuh karena politik. "Presiden Indonesia jatuh karena ekonomi dan masalah hukum,” kata JK.
Karena itu, bangsa ingin maju harus dengan kepemimpinan yang baik. Selain itu, insitusinya juga harus baik. “Kalau institusi tidak maju, pemimpinnya juga tidak akan maju,” kata JK.
Penulis buku ‘Mengurai Masalah Bangsa dan Negara’, Johan o Silalahi, mengatakan, setelah dilakukan riset terhadap sejarah jatuh-bangun dan maju-mundurnya bangsa-bangsa di dunia terdapat satu kesimpulan, yakni, presiden atau pemimpin tertinggi merupakan kunci keberhasilan dari setiap bangsa. Presiden sebagai orang nomor satu di Republik Indonesia, kata Johan, harus mampu menjadi orang pertama di baris terdepan yang memulai dan memimpin perubahan.