Ahad 12 Aug 2012 10:07 WIB

Ini Dia 9 Temuan BPK dalam Proyek Flu Burung

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Heri Ruslan
Ilustrasi vaksin flu burung.
Foto: ANTARA
Ilustrasi vaksin flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA –- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan potensi kerugian negara bernilai ratusan miliar dalam proyek vaksin flu burung.

Dari data Laporan Hasil Pemeriksaan BPK yang didapat Republika, ditemukan sembilan persoalan dalam pengadaan sarana dan prasarana vaksin flu burung. Berikut rincian sembilan persoalan vaksin flu burung versi BPK.

1. Pengadaan peralatan pembangunan fasilitas produksi, riset, dan alih teknologi vaksin flu burung Tahun Angggaran 2006 sampai dengan 2010 senilai Rp 718.800.551.000 tidak direncanakan sesuai ketentuan perundang-undangan.

 

2. Ada kerja sama tidak sehat di antara para pihak dalam pengadaaan peralatan pembangunan fasilitas produksi, riset, dan alih teknologi vaksin flu burung tahun anggaran 2008 sampai dengan 2010. Indikasi kerugian negara sekurang-kurangnya sebesar Rp 347.454.559.601.

 

3. Ada kerja sama tidak sehat di antara para pihak dalam pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana system connecting fasilitas produksi dari chicken breeding riset dan teknologi produksi vaksin flu burung untuk manusia tahun anggaran 2010 sampai dengan 2011. Hal ini berpotensi merugikan keuangan negara sekurang-kurangnya Rp 107. 160.131.474

 

4. Ada kemahalan harga untuk item pekerjaan mekanikal elektrikal dalam pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana system connecting fasilitas produksi dan chiken breeding  riset dan teknologi produksi vaksin flu burung untuk manusia di Pasteur dan Cisarua. Potensi kerugian negara sebesar Rp 4.213.749.950

 

5. Laporan progress pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana system connecting fasilitas produksi, chicken breeding riset, dan teknologi produksi vaksin flu burung untuk manusia tidak sesuai kondisi sebenarnya. Potensi kerugiaan negara sebesar Rp 7.574.028.360,37

 

6. Pekerjaan jasa konsultan perencana pada perencanaan pembangunan fasilitas produksi vaksin flu burung dan pembangunan fasilitas chicken breeding tidak sesuai ketentuan. Hal ini berindikasi merugikan keuangan negara sebesar Rp 694.174.792,91 dan berpotensi merugikan keuangan negara Rp 246. 044.198,40

 

7. Pekerjaan jasa konsultan manajemen konstruksi pada pembangunan fasilitas chicken breeding tidak sesuai ketentuan dan terdapat kemahalan biaya langung personil sebesar Rp 158.151.806,35. Hal ini berindikasi merugikan keuangan negara Rp 26.253.60, 31 dan berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp 131.898.205,04

 

8. Proses lelang pengadaan barang dan jasa konsultan pengawasan peralatan diindikasikan fiktif. Disamping itu kontrak jasa konsultan pengawas peralatan yang digunakan untuk membayar tenaga ahli peralatan yang telah dikontrak oleh PT AN berindikasi merugikan keuangan negara Rp 1.324.683.146,64.

 

9. Pengalihan peruntukan anggaran dari bantuan untuk PT BF (Bio Farma) menjadi kegiatan riset  dalam rangka produksi vaksin flu burung untuk manusia kepada Universitas Air Langga mengakibatkan penambahan biaya pembangunan Animal BSL-3  yang berpotensi tidak efektif.

Kasus dugaan korupsi vaksin flu burung hasil audit BPK mencakup total pengajuan anggaran dan realisasi pengadaan sarana dan prasarananya di Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes RI.

Dari hasil audit BPK tercatat total anggaran proyek vaksin flu burung tahun anggaran 2008-2011 sebesar Rp 2.252.342.095.000 atau Rp 2,3 triliun lebih. Dari angka itu hanya sekitar Rp 926.195.892.500 yang direalisasikan dalam pengadaan sarana dan prasarana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement