Senin 13 Aug 2012 14:26 WIB

Cicak Desak KPK Bongkar Korupsi Simulator SIM

Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden berbicara kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Foto: ANTARA/Abror/ss/Spt/12
Presiden berbicara kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Puluhan massa tergabung dalam Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi (Cicak) di Makassar, Sulawesi Selatan mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kasus dugaan korupsi Simulator SIM di tubuh Polri.

"Mendesak Kapolri untuk tunduk pada ketentuan perundang-undangan khususnya UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi," kata Korlap Aksi Jusman AR di Makassar, Senin (13/8).

Ia mengatakan, aktivis Cicak sangat mencintai institusi Polri, namun perilaku aparat kepolisian yang telah merugikan uang rakyat dan mencari keuntungan dengan mengunakan jabatannya adalah hal yang tidak dapat ditolelir.

"Mendesak Kapolri agar menyerahkan proses penyelidikan kasus korupsi Simulator kepada KPK, serta mendorong KPK untuk tidak hanya berfokus pada kasus ini tetapi kasus-kasus lainnya," paparnya.

Aktivis Cicak memandang adanya kekhawatiran dari pihak-pihak yang ikut dan ingin memperkeruh perseteruan antara Institusi Polri dan KPK, dengan beralasan institusi Polri yang sanggup melawan kekuatan KPK.

"Tentunya hal itu merugikan kedua belah institusi baik Polri maupun KPK malah menguntungkan pihak-pihak yang selama ini bermain tentu saja pengadaan Simulator SIM tersebut," ungkapnya.

Aksi yang berlangsung di bawah jembatan Fly Over Makassar berjalan aman terkendali, pihak pendemo memilih melakukan orasi meminta KPK agar konsisten menghadapi dan menyelesaikan beberapa kasus korupsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement