REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Presiden Equador, Rafael Correa, Selasa (14/8) membantah laporan media Inggris bahwa negaranya telah memberikan suaka kepada pendiri WikiLeaks, Julian Assange.
"Rumor mengenai suaka untuk Assange tidak benar," tulis Correa di akun Twitternya. "Tidak ada keputusan yang telah dibuat. Menunggu laporan dari menteri luar negeri."
Assange, 41 tahun, mengajukan suaka pengungsian ke kedutaan besar Ekuador di London pada 19 Juni lalu. Ia menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana pria kewarganegaraan Australia ini menghadapi penyelidika polisi atas dugaan pelecehan dan serangan seksual.
Namun ia juga mengkhawatirkan kemungkinan ekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan atas mempublikasikan dokumen rahasia di WikiLeaks. Sejumlah besar dokumen rahasia tingkat tinggi telah dibocorkan di situs terebut, termasuk informasi terkait peperangan di Irak dan Afghanistan serta kawat diplomatik lain yang tak terhitung jumlahnya.