REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan kemerdekaan RI ke 67 yang berdekatan dengan hari raya Idul Fitri 1433 Hijriah, harus mampu dimaknai seluruh elemen pemuda Indonesia. Menurut Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), peringatan HUT RI ini dimaknai sebagai momentum bangkitnya generasi muda dengan menunjukkan identitasnya sebagai kader bangsa.
"Kader bangsa adalah mereka yang sadar akan perlu dan pentingnya menjaga keutuhan bangsa, Sehingga Indonesia tetap satu dan tak akan terbagi, ini juga penting ditanamkan bagi aktivis muslim Indonesia,” ungkap Ketua Umum PB HMI, Noer Fajrieansyah, Jumat (17/8).
Dimata HMI, imbuh Fajri, Indonesia tidak hanya paling plural tetapi juga merupakan negara paling toleran penduduknya. “Saya bangga menjadi anak bangsa Indonesia, sebuah negara yang paling plural paling toleran di dunia," tegasnya.
Sebelumnya, PB HMI dalam memperingati Kemerdekaan RI ke 67, bersama sembilan organisasi lainnya mengeluarkan seruan yang menggambarkan betapa pentingnya Indonesia bersatu dalam keragaman. Mengusung tajuk "Indonesia Satu tak Terbagi", iklan tersebut berisi pesan sosial yang dikhususkan pada generasi muda.
Selain HMI, organisasi yang mendukung gerakan Indonesia Satu Tak Terbagi ialah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiwa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-Dunia (PPI Dunia), Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957, Mahasiwa Budha Hikmahbudhi, Lingkar Studi Mahasiwa Indonesia (LISUMA), serta Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa).