Ahad 26 Aug 2012 16:24 WIB

Polisi Kerja Sama Lacak Pengunduh Video

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dewi Mardiani
Video Koboy China Pimpin Jakarta berisi ancaman kepada etnis Tionghoa untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada ronde kedua Pemilukada DKI Jakarta beredar luar di internet.
Video Koboy China Pimpin Jakarta berisi ancaman kepada etnis Tionghoa untuk tidak menggunakan hak pilihnya pada ronde kedua Pemilukada DKI Jakarta beredar luar di internet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan Satuan Cyber Crime Polda Metro Jaya telah bekerja sama dengan Kominfo, pemerhati dunia maya, dan Panwaslu untuk melacak pelaku yang mengunduh video terkait SARA di situs youtube. Menurut Rikwanto, dengan adanya kerja sama tersebut pelaku pengunggah video itu dapat dilacak.

"Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman untuk melacak pelaku yang mengunggah video tersebut, mudah-mudahan dalam waktu dekat pelaku bisa tertangkap," ujar Rikwanto, Ahad (26/8).

Lebih lanjut, Rikwanto menambahkan, video SARA tersebut merupakan ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana menjelang pilkada ini. "Memang menjelang pilkada ini banyak muncul gangguan kamtibmas, gangguan ini hanya untuk membuat kericuhan dalam masyarakat, sehingga dapat memperkeruh suasana," ujarnya.

Apabila terbukti ada pelanggaran pidana, maka pelaku pengunggah video tersebut dapat dikenakan tindak pidana, yakni melanggar UU ITE, dan dikenakan pasal 27 dan 28 ayat 2 dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.

Selain itu, Rikwanto menjelaskan, belum ada laporan tindak pidana dalam Pemilukada yang dilaporkan oleh Panwaslu kepada pihak kepolisian. Panwaslu tetap memegang peranan utama untuk mengkaji dan menyelidiki kejadian pelanggaran dalam Pemilukada.

Rikwanto mengatakan, apabila memang ditemukan tindakan pidana, maka pihak kepolisian akan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Polisi menghimbau kepada masyarakat agar jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang berkembang dalam dunia maya.  

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video terkait SARA yang berjudul "Koboy Cina Pimpin Jakarta" beredar di situs youtube. Video tersebut berisi provokasi bagi etnis tertentu untuk tidak memilih pada saat Pemilukada putaran dua mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement