REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sampai H+5 Lebaran, sejumlah jasa pencucian atau 'Laundry' di Depok, Jawa Barat, masih tetap kebanjiran order. Omzet yang didapat pun bisa mencapai dua kali lipat dari hari biasanya.
"Omzet kami melonjak hingga dua kali lipat. Biasanya penerimaan hanya 100 pieces per hari, tapi dari sebelum lebaran hingga sekarang bisa mencapai 200 pieses perharinya," jelas Chiko, karyawan jasa pencucian 'Londre', di Jalan Margonda Raya, Depok, kemarin.
Menurutnya, lokasi dari tempat jasa pencuciannya cukup strategis, yakni berada di Ruko Perumahan Elite. Jadi omzet yang didapatkan juga meningkat. Para ibu pun tidak mau bersusah payah mengambil resiko kelelahan setelah ditinggal mudik pembantunya.
"Kami berada di sekitar perumahan elite yang kaum ibunya rata-rata wanita karir. Pembantu pun enggak ada," katanya. Chiko memaparkan pelanggan yang datang adalah pelanggan tetap laundry tersebut. Namun yang menyebabkan meningkatnya pesanan adalah pakaian atau barang yang tidak pernah dicuci tetapi harus dibersihkan saat Lebaran.
"Barang-barang yang jarang dicuci seperti gorden, menjelang lebaran jadi dicuci, inilah yang membuat orderan meningkat," tukas Chiko.
Meningkatnya jumlah orderan, tidak membuat jasa pencucian ini menaikkan harga. "Kami tidak mau menaikkan harga, karena sudah ditetapkan dari kantor pusat.Seperti untuk satu blus dikenakan biaya Rp 29.500 per potong, ditambah Rp 10.000 jika ada payet yang cukup banyak," ujar Chiko.
Hal serupa pun terjadi pada BB-Laundry yang berlokasi di Ruko Margonda Raya, Depok. Menjelang Lebaran omzet tidak terlalu banyak, tapi justru malah setelah Lebaran. "Sebelum Lebaran pesanan tidak banyak, tapi pascalebaran malah banyak. Kemungkinan baju-baju yang sudah dipakai pas Lebaran," ujar Sekar Karyawan BBLaundry.
Menurutnya, pakaian yang dicuci didominasi baju-baju bus,gamis, kemeja dan jas. Harga yang dipatok juga tetap sama." Harga tetap sama seperti hari biasanya, tidak ada kenaikan apapun," ujar Sekar.