Senin 27 Aug 2012 11:46 WIB

MIUMI: Kerusuhan Sampang karena Perbedaan Aliran

Rep: Umi Lailatul/ Red: Hafidz Muftisany
Kerusuhan dipicu konflik sektarian syiah sunni di Sampang juga pernah terjadi akhir tahun lalu.
Foto: (ANTARA/Saiful Bahri)
Kerusuhan dipicu konflik sektarian syiah sunni di Sampang juga pernah terjadi akhir tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Majelis Inteletual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menilai kerusuhan yang terjadi di Sampang pada Ahad (26/8) kemarin disebabkan adanya perbedaan aliran. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua MIUMI Dr Hamid Fahmi Zarkasyi, Senin, (27/8).

"Kerusuhan di Sampang bukan hanya karena kesukuan. Yang mendasar adalah akibat adanya perbedaan aliran, " kata Fahmi. Fahmi menilai aliran syiah yang ada di Indonesia termasuk di Samoang merupakan aliran sesat. Selain itu, juga tidak layak dan tidak cocok diterapkan di Indonesia.

Fahmi mengungkapkan mayoritas umat Islam di Indonesia sudah jelas menganut paham Sunni. "Jadi kalau aliran ini masih juga disebarkan di Indonesia ini sudah jelas akan membawa resiko serta memicu perpecahan umat,’’ lanjut dia.

Dia menambahkan seorang muslim di Iran juga sudah pernah menasehati untuk tidak menyebarkan aliran syiah ini ke Indonesia. Namun faktanya, lanjut Fahmi, kelompok syiah ini aktif sekali menyebarkan ajarannya.

Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sampang sebenarnya juga telah mengeluarkan Fatwa No. 035/MUI/Spg/I/2012 tentang Ajaran yang Disebarluaskan Tajul Muluk di Kecamatan Omben Kabupaten Sampang sebagai aliran sesat.

Kemudian, MUI Propinsi Jawa Timur menindaklanjuti dan memperkuatnya dengan Keputusan Fatwa MUI Jawa Timur No. Kep-01/SKF-MUI/JTM/I/2012 tentang Kesesatan Ajaran Syi’ah pada 21 Januari 2012 lalu.

MIUMI sendiri mendukung fatwa MUI tersebut. Lembaga keagamaan ini menilai Syiah mempunyai perbedaan akidah dari segi imamah."Mereka mempercayai 12 imam. Jika umat Islam tidak percaya pada imam ke-12 maka dianggap kafir. Dan ajaran ini termasuk dalam rukun iman mereka," kata dia. Karena itu, aliran ini dianggap sesat karena dalam ajaran Islam tidak ada rukun iman seperti itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement