REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bentrokan yang terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur menurut penilaian PBNU adalah krimnal murni. “Ini kasus criminal murni, bukan NU dan Syiah. Tapi kakak beradik beradu pengaruh,” kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, Selasa (28/8).
Ia mengatakan kedua pihak bertikai adalah kakak beradik, yaitu Tajul Muluk dan Rois, yang sama-sama memiliki pengikut. Keduanya memiliki masalah yang tak terselesaikan, yang kemudian menjalar ke para pengikutnya.
Said pun membantah ada keterlibatan atau penyerangan atasnama NU. Menurutnya, NU tidak pernah menoleransi kekerasan dengan alasan apapun. “Itu jelas keluar dari prinsip-prinsip NU,” katanya.
Pascainsiden tersebut pihaknya sudah meminta jajaran NU Jawa Timur tangan menyelesaikan masalah ini. "Saya sudah perintahkan, yang kebetulan wagub (Wakil Gubernur Saifullah Yusuf) dan beliau sudah turun. Situasi sekarang sudah kondusf," katanya.
Ia pun mengatakan akan melakukan silaturahim informal ketika kondisi sudah tenang. Ia menegaskan selama ini NU dengan Syiah bisa hidup harmonis tanpa perseteruan. Salah satu contoh nyata berada di pondok pesantren di Pasuruan. Kedua kubu hidup tenang bertetangga.