REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK - Jumlah pengungsi Suriah yang tiba di kamp Za'atri, Yordania, telah berlipat dalam satu pekan belakangan, dan arus pengungsi yang lebih banyak diperkirakan bertambah dalam beberapa hari mendatang, kata juru bicara PBB di Markas PBB, New York, Selasa (28/8).
"Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan langkah kedatangan dari perbatasan Suriah ke kamp Za'atri di Jordania utara telah berlipat dalam satu pekan belakangan, dari 4.500 satu pekan sebelumnya menjadi 10.200 orang tiba dalam tujuh hari antara 21 dan 27 Agustus," kata Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam satu taklimat harian.
"Lebih dari 22.000 orang telah diterima di Za'atri sejak kamp tersebut dibuka pada 30 Juli."
Pengungsi berdatangan terutama dari Gubernuran Daraa di Suriah barat-daya, termasuk Desa Mahjeh, Kherbet Ghazala, Tafas, Dael, Hrak, As Sawar --yang juga dikenal sebagai Sura, Msefria dan Hayt, kata media setempat.
"Pengungsi mengatakan beribu-ribu orang lagi sedang menunggu untuk menyeberang, setelah kerusuhan di sekitar Daraa, dan Badan Pengungsi itu menyatakan ini dapat menjadi awal dari arus pengungsi yang jauh lebih banyak," kata Haq.
"Badan Pengungsi telah menerima di kamp tersebut selama satu pekan belakangan makin banyak anak kecil tanpa pendamping," kata juru bicara itu, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Sebagian anak melaporkan orang tua mereka telah tewas, atau tetap berada di Suriah untuk menjaga kerabat mereka, sementara yang lain mengatakan mereka dikirim lebih dulu oleh orang tua mereka, yang akan datang belakangan."
UNHCR, bersama dengan mitranya --Organisasi Amal Kerajaan Bani Hasyim Jordania-- berjuang untuk memenuhi kebutuhan pengungsi yang baru tiba, memperluas kamp itu dan menyediakan makanan, air serta perawatan kesehatan sesegera mungkin, kata Juru Bicara UNHCR Melissa Fleming kepada wartawan di Jenewa, Selasa.
"Kami sangat memerlukan tenda tambahan dan perluasan kamp," katanya. "Sebanyak 17 truk telah diberangkatkan dari gudang kami di Zarqa guna menambah simpanan tenda dan selimut."